Story About Me
Learn to let her go
Kamu adalah wanita yang pernah aku kagumi. Sosok pendiam dan lembut adalah ciri khas pada dirimu. Kita dipertemukan di sebuah rumah yang cukup sederhana. Dipenuhi dengan orang-orang yang berwajah ceria. Yah itulah tempat awal pertemuan kita. Tempat dimana kamu ingin mengetahui tentang aku dan tempat dimana aku ingin menaruh harapan pada dirimu.
Sifat aku yang begitu cuek tak tau harus melakukan apa untuk bisa mengajakmu keluar. Menelpon pun aku tak kuat apalagi bertemu langsung denganmu. Itu akan membuat aku gugup dan kaku di hadapanmu. Dengan keinginan yang kuat aku hanya bisa mencoba mengajakmu keluar melalui chat BBM. Inilah aku yang mahir berbicara hanya lewat tulisan. Apakah itu yang dimaksud dengan pengecut ? Terima kasih
Kencan pertama yang aku rasakan begitu luar biasa. Hanya nonton dan minum secangkir es teh yang bisa aku tawarkan kepadamu. Aku tak begitu tahu apa keinginanmu, hanya satu yang aku tahu tentang dirimu saat itu, kamu menyukai boneka beruang. Boneka beruang yang hanya berwarna coklat. Aku masih mengingat aroma parfum yang kau kenakan saat itu, aroma yang begitu wangi dan lembut. Orang-orang di sekitar kamu pun pasti mencium aroma itu.
"Ayo kita ulangi hal yang menyenangkan itu ˆ⌣ˆ" Itulah kalimat yang kamu utarakan pada jejaring sosial facebook setelah kencan itu. Kita berbalas status tentang cinta lewat facebook, twitter bahkan BBM. Aku memanggilmu beruang dan kamu memanggilku kucing. Nama sapaan itu muncul karena kamu menyukai boneka beruang dan aku menyukai segalah hal tentang kucing.
Komunikasi kita semakin lancar, tapi hanya lewat bbm. Sesekali pun aku tak pernah menelponmu. Seakan-akan aku phobia dengan telepon. Dan aku pun mencoba mengajakmu keluar untuk kedua kalinya, kencan kedua berharap lebih luar biasa dari kencan pertama. Kencan kedua berjalan baik, namun yang aku rasakan tak sebaik dari kencan pertama. Aku tak merasakan daya pikat darimu, mungkin karna kamu mengganti aroma parfummu, mungkin karena saat itu aku tak punya nafsu makan, atau mungkin saja karena aku kehabisan topik untuk dibicarakan.
Di kencan kedua aku ragu dengan kamu. Ragu untuk memulai hubungan yang serius dengan kamu. Tetapi setelah membaca cerita Love Story (link). Keraguan aku untuk memilihmu memudar dengan sendirinya. Tetapi kenyataannya apa, di saat aku ingin menyatakan cinta kepadamu di malam minggu. Rencana itu batal karena kamu punya rencana dadakan dengan keluarga kamu. Saat aku ingin mencoba lagi, Hatimu sudah di isi oleh orang lain. Melihat status relasionship kamu di Facebook, rasanya sakit sekali. Saat itu aku mencoba untuk tertawa. Tapi tawaku seakan-akan terkunci dengan kesedihan.
Terlambat, itulah judul lagu yang di nyanyikan oleh Adera. Terlambat untuk menyatakan cinta. Sesungguhnya, ini juga salahku, yang bertahan dalam
diam meskipun aku punya perasaan yang lebih dalam dan kuat. Ini
bukan salahmu, juga bukan kesalahannya. Tapi, tak mungkin
matamu terlalu buta dan hatimu terlalu cacat untuk tahu bahwa aku mencintaimu. Aku
harus belajar tak peduli. Aku harus belajar mengikhlaskan, juga merelakan.
Tuhan memang mempunyai rencana lain. Tuhan mencoba memberi aku jalan berliku-liku untuk mendapatkan cinta sejati. Memberi waktu untuk belajar mencintai diri sendiri. Bagaimana mungkin aku bisa mencintai orang lain kalau diri sendiri tak bisa kucintai.
Mungkinkah ini hukuman kamu Tuhan ?
Hmmm.. Ahhaaaaaa... I think I know who her..
BalasHapusSaya kan facebooker... ckckck... :D
Belum tentu apa yg ditulis itu benar.. Coba cari tahu dlu kawan.. Cemumut... :)
lupakan...
BalasHapus